Rabu, 22 Desember 2010

Kebudayaan Masyarakat Tana Toraja



Upacara Adat Pemakaman Suku Tana Toraja
Pada masyarakat Suku Tana Toraja, upacara pemakaman adalah ritual yang paling penting. Ritual ini biasanya dilakukan oleh keluarga bangsawan secara besar-besaran. Pesta pemakaman seorang bangsawan bisa dihadiri oleh ribuan orang serta dapat berlangsung selama lebih dari satu hari. Tempat prosesi pemakaman disiapkan di padang rumput. Musik-musik, nyanyian pengiring, puisi, dan tangisan merupakan ekspresi duka cita yang dilakukan oleh suku Toraja, tetapi semua itu tidak berlaku untuk pemakaman anak-anak, orang miskin, dan orang kelas rendah.
Upacara pemakaman ini digelar setelah berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sejak kematian yang bersangkutan, agar keluarga yang ditinggalkan dapat mengumpulkan uang untuk biaya pemakaman. Suku Toraja percaya bahwa kematian bukanlah sesuatu yang datang dengan tiba-tiba, tetapi merupakan sebuah proses yang bertahap menuju dunia arwah atau akhirat. Jenazah dibungkus dengan kain dan disimpan di bawah tongkonan. Arwah orang mati dipercaya tetap tinggal di desa sampai upacara pemakaman selesai, setelah itu arwah akan melakukan perjalanan ke dunia arwah atau akhirat.
Bagian lain dari pemakaman adalah penyembelihan kerbau. Semakin berkuasa seseorang maka semakin banyak kerbau yang disembelih. Penyembelihan dilakukan dengan menggunakan golok. Bangkai kerbau, termasuk kepalanya, dijajarkan di padang, menunggu pemiliknya, yang sedang dalam "masa tertidur". Suku Toraja percaya bahwa arwah membutuhkan kerbau untuk melakukan perjalanannya dan akan lebih cepat sampai di dunia arwah atau akhirat jika ada banyak kerbau.


Sumber : http://community.um.ac.id/showthread.php?97853-Pemakaman-suku-Toraja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar